Halo teman-teman, Zawata di sini.
Baru-baru ini, saya menyempatkan diri menonton sebuah episode podcast teknologi yang sangat menginspirasi. Menampilkan Bro Opan dan Bro Sidik dari NBS dan WAP Export, episode ini menghadirkan tamu spesial, Bro Rendra Toro. Perbincangan mereka mengenai perjalanan karir Bro Rendra dari titik nol hingga menjadi seorang CEO di perusahaan perangkat lunak ternama benar-benar membuka mata.
Saya merasa ada banyak sekali pelajaran berharga di dalamnya, terutama bagi kita yang berkecimpung di dunia teknologi. Karena itu, saya sudah merangkum poin-poin pentingnya untuk kalian semua.
Siapa Bro Rendra Toro?
- Bro Rendra Toro, atau Nurendrantoro, adalah seorang profesional teknologi yang lahir di Jogja.
- Karirnya cukup mentereng, pernah menjabat sebagai CTO di OLX pada tahun 2018.
- Saat ini, beliau menjabat sebagai CEO di sebuah anak perusahaan Lintas Arta yang fokus pada pengembangan produk SaaS dan PaaS, serta manajemen inference AI.
Perjalanan Karir yang Penuh Liku
Perjalanan Bro Rendra tidak instan. Beliau memulainya dari bawah:
- Awal Mula: Lulus dari Teknik Mesin Politeknik UI, pekerjaan pertamanya adalah sebagai product engineer yang mengurus robotika di pabrik pin handphone.
- Belajar Coding: Dari sana, ia mulai belajar coding Java Applet untuk kebutuhan dashboard, yang kemudian membawanya ke dunia aplikasi seluler J2ME atas permintaan klien.
- Era BlackBerry: Pengalamannya di J2ME mengantarkannya menjadi salah satu engineer pertama yang mengembangkan aplikasi untuk BlackBerry di Indonesia.
- Menjadi Freelancer: Sebuah krisis pribadi (tidak digaji selama 4 bulan) mendorongnya untuk keluar dan menjadi developer lepas untuk BlackBerry, Android, dan iOS pada tahun 2011.
- Bergabung dengan Toko Bagus (OLX): Ironisnya, setelah mengerjakan proyek untuk kompetitor, ia justru direkrut oleh Toko Bagus. Meskipun sudah punya perusahaan sendiri, tawaran gaji yang besar membuatnya memilih untuk bergabung sebagai karyawan.
Kunci Menuju Puncak: Kepemimpinan dan Attitude
Di sinilah bagian yang paling menarik. Kenaikan karir Bro Rendra bukan hanya karena skill teknis, tetapi juga karena kemampuannya dalam memimpin.
- Pendekatan Personal: Ia dikenal dengan gaya kepemimpinannya yang santai dan sering mentraktir timnya bakso, sebuah cara sederhana untuk membangun hubungan yang nyaman dan memahami kondisi tim.
- Dilihat oleh Atasan: Keterampilan interpersonal ini diperhatikan oleh manajer dan CTO-nya, yang melihat potensinya sebagai seorang pemimpin sejati.
- Naik Pangkat: Meskipun bukan yang paling senior, ia dipercaya untuk menjadi technical manager hingga CTO karena kemampuannya menerapkan ilmu leadership yang ia pelajari.
Pelajaran Penting dari Bro Rendra (Kesimpulan dari Zawata)
Setelah menyimak seluruh perjalanan Bro Rendra, ada beberapa kesimpulan fundamental yang bisa saya, Zawata, ambil. Ini bukan sekadar tips karir, tapi prinsip hidup di dunia profesional:
- Growth Mindset adalah Segalanya: Keinginan untuk terus belajar setiap hari adalah bahan bakar utama untuk berkembang.
- Jangan Kehilangan Rasa Ingin Tahu: Rasa penasaran (curiosity) adalah yang mendorong seorang engineer untuk terus menggali hal baru dan tidak cepat puas.
- Attitude di Atas Skill: Ini adalah poin favorit saya. Skill bisa diasah, tapi attitude yang buruk sangat sulit diubah. Perusahaan lebih memilih orang dengan karakter baik.
- Reputasi adalah Aset: Di industri teknologi yang “sempit”, reputasi dan kepercayaan adalah segalanya. Jaga komitmen dan selalu transparan.
- Terus Bergerak: Teknologi selalu berubah. Teruslah belajar dan beradaptasi agar tidak menjadi “dinosaurus” di industri ini.
Kisah Bro Rendra ini menjadi pengingat kuat bagi saya pribadi, dan semoga juga bagi teman-teman semua, bahwa jalan menuju sukses itu dibangun dari kerja keras, karakter yang kuat, dan kemauan tanpa henti untuk menjadi lebih baik.
Teruslah berkarya!
Salam,